Cilacap – Dalam rangka koordinasi pencegahan stunting, Pemerintah Kabupaten Cilacap menggelar Rembug Stunting Tahun 2022 di Ruang Anggreni Hotel Sindoro Cilacap, Rabu (25/05/2022). Hadir dalam acara tersebut Bupati Tatto Suwarto Pamuji, Wakil Bupati Syamsul Aulia Rahman, Ketua Tim Penggerak PKK Teti Rohatiningsih, Ketua Dinas Kesehatan Pramesti Griana Dewi, Ketua Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Sujito, Wakil Ketua Komisi D DPRD Cilacap Nike Yunita, para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap dan tamu undangan lainnya.
Berdasarkan Survey Gizi Balita Indonesia (SGBI) tahun 2019, prevalensi stunting di Kabupaten Cilacap terus mengalami penurunan. Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis yang dialami bayi sejak dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir sampai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Prevalensi stunting di Kabupaten Cilacap pada tahun 2019 mencapai angka 23, 18?n menurun pada tahun 2021 menjadi 17, 9%. Saat ini ditetapkan 10 desa/kelurahan sebagai lukas stunting. Artinya upaya intervensi diprioritaskan di desa/kelurahan tersebut tanpa meninggalkan penurunan penurunan stunting di wilayah lainnya.
“Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh stunting dalam jangka pendek dapat mengganggu perkembangan otak, pertumbuhan fisik, dan metabolisme. Dalam jangka panjang dapat menurunkan kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunkannya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan pola asuh, pola makan, air bersih dan kebutuhan anak lainnya karena anak merupakan aset penerus bangsa. Kunci dari kesuksesan dan menghindari kemiskinan adalah terpenuhinya kesehatan dan pendidikan”, ungkap Bupati dalam sambutannya.
Wakil Bupati melalui seluruh arahnya meminta seluruh OPD di Kabupaten Cilacap untuk fokus dalam percepatan penurunan stunting sesuai dengan konvergensinya masing-masing.
“Pemberian makanan tambahan, posyandu, pembangunan sarana air bersih, konseling pra nikah, memastikan ketercukupan ketersediaan pangan, dan parenting bisa dilakukan oleh masing-masing dinas terkait. Kita harus mewujudkan dalam mewujudkan komitmen karena stunting adalah masalah yang sangat penting, ” katanya.(*)